Ramadan.id – Masjid Cut Meutia telah menggelar acara Ngabuburit Asik (Ngasik) yang ke-4 pada Ramadan 1444 H. Acara yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional tersebut pada kesempatan ini batal dihadiri oleh Menteri Kemenparekraf/ Baparekraf, Sandiaga Uno.
Mewakili Menteri Agama, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dari Departemen Agama, Dr. H. Adib, M.Ag., turut hadir dalam Ngasik Masjid Cut Meutia, Jumat (14/4/2023) lalu.
Mohammad Pradana Idraputra selaku Staf Khusus Kementerian Investasi/ BKPM RI sekaligus mantan Ketua Remaja Masjid Cut Meutia tahun 2010-2013 juga hadir untuk menyemarakkan sesi sharing tersebut.
Yang juga menjadi pembicara pada kesempatan tersebut adalah Ustaz Andika Putra Rianda, yakni Dewan Syuura Surau Duta Munzalan.
Ngasik di Cut Meutia yang ke-4 Ramadan 1444 H ini tak kalah seru lantaran kehadiran Baim Wong dan Paula Verhoeven. Adapun tema yang dikaji dan didiskusikan dalam kesempatan ini adalah ‘Berinvestasi dengan Allah untuk memakmurkan Indonesia’.

Suasana Ngasik #4 di Masjid Cut Meutia – [YouTube/ Masjid Cut Meutia]
Pradana Indraputra lantas mengungkapkan bahwa hal itu dilakukannya tanpa memiliki tujuan lain kecuali memakmurkan masjid. Menurutnya hal itulah yang menjadi investasinya sehingga dapat mengantarkan dirinya pada posisi saat ini.
Bahkan, ia menjadi seorang pejabat eselon 1 termuda pada saat itu, yakni pada usia yang ke 27 tahun di kementerian.
“Itu bagi saya pada waktu itu sangat-sangat nggak lumrah dan memang pada waktu itu bisa dibayangkan ketemu senior-senior, pimpinan di Instansi Negara. Dan itulah bagi saya itu menjadi bukti kalau kita mengabdi di masjid, kita percara sama Allah, pasti dibalas untuk kita dan sekitar kita,” ungkap Pradana.
Sementara itu, Dr. H. Adib, M.Ag., menjelaskan mengenai syarat-syarat untuk investasi dengan Allah. Adapun syaratnya tersebut adalah iman kepada Allah dan jihad dengan harta benda dan jiwa serta ilmu.
“InsyaAllah orang yang berjihad dengan hartanya, yaitu menginvestasikan hartanya, maka pahalanya tidak akan pernah berhenti, yakni dengan shodaqoh jariyah,” ujar H. Adib.
“Shodaqoh Jariyah inilah yang sesungguhnya dimaksud dengan investasi dengan Allah. Ketika kita membangun masjid, meskipun orangnya sudah meninggal, selama masjidnya masih dipake untuk ibadah, pahalanya akan terus mengalir,” ujarnya.