Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam kalender Islam. Bulan ini juga menjadi salah satu bulan yang dimuliakan olah Rasulullah SAW. Dalam artikel kali ini akan diuraikan beberapa kisah Nabi Muhammad yang memuliakan Sya’ban.
Seperti yang telah banyak diketahui, pada pertengahan bulan ini terdapat malam yang dimuliakan, yakni Nisfu Sya’ban. Pada malam tersebut, buku catatan amal manusia akan ditutup dan diganti dengan yang baru.
Oleh karena itu, Rasulullah pun tak rela untuk menyia-nyiakan waktu-waktu mulia di bulan Sya’ban tersebut. Hal itu dapat diketahui dari beberapa peristiwa pada zaman Nabi di bulan Sya’ban.
1. Peristiwa Pemindahan Kiblat
Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 144, dikisahkan bahwa Rasulullah acap kali menengadahkan wajahnya ke langit setiap hari pada bulan Sya’ban. Nabi Muhammad menantikan wahyu datang bersama Malaikat Jibril.
Akhirnya, keinginan tersebut diwujudkan oleh Allah SWT. Pada saat itu, turun Firman Allah SWT:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
‘Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka niscaya Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram, dan di mana saa kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya (QS. Al-Baqarah: 144)’
Sejak peristiwa tersebut, kiblat umat muslim dipindahkan dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah. Abu Hatim Al-Basati menyebut bahwa peristiwa pemindahan kiblat itu terjadi pada malam Nisfu Sya’ban.
‘Orang Islam salat menghadap Baitul Muqaddas selama 17 bulan 3 hari persis. Hal ini bisa diketahui dengan kedatangan Nabi SAW di Madinah adalah hari Senin tanggal 12 bulan Rabiul Awal. Sedangkan Allah ‘Azza wa Jalla’ memerintahkan beliau untuk salat menghadap Ka’bah hari Selasa pada saat Nisfu Sya’ban,’
2. Kisah Nabi Muhammad Salat dengan Memperlama Sujudnya
Diceritakan oleh Imam Baihaqi dalam Musnadnya dari Aisyah RA. Suatu malam, Aisyah melihat Rasulullah berdiri melakukan salat dan beliau memperlama sujudnya.
Melihat hal itu, Aisyah mengira bahwa beliau telah meninggal dunia.
“Tatkala aku melihat hal yang demikian itu, maka aku berdiri, lalu aku gerakkan ibu jari beliau dan ibu jari itu bergerak. Lalu aku kembali ke tempatku,” ujar Aisyah.
Selain itu, Aisyah RA juga mengaku mendengar Rasulullah mengucapkan doa dalam sujudnya yang artinya:
‘Aku berlindung dengan maaf-Mu dari siksa-Mu; aku berlindung dengan kerelaan-Mu dari murka-Mu; dan aku berlindung dengan Engkau dari Engkau. Aku tidak dapat menghitung sanjungan atas-Mu sebagaimana Engkau menyanjung atas diri-Mu,’
Bangun dari salatnya, Rasulullah bersabda kepada Aisyah.
‘Ini adalah malam Nisfu Sya’ban. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berkenan melihat kepada para hamba-Nya pada malam Nisfu Sya;ban, kemudian mengampunkan bagi orang-orang yang meminta ampun, memberi rahmat kepada orang-orang yang memohon rahmat, dan mengakhiri ahli dendam seperti keadaan mereka,’
Baca Juga: 4 Amalan Sebelum Bulan Ramadhan, Sesuai Teladan Rasulullah dan Para Sahabat!
3. Kisah Nabi Muhammad Melakukan Puasa Hampir Sepanjang Hari
Dalam riwayat Imam Bukhori dan Imam Muslim, Aisyah R.A. juga pernah menceritakan bahwa ia tak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa sebanyak hari pada bulan Sya’ban.
‘Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban,’
Hal itu pun pernah dipertanyakan oleh Usamah bin Zaid kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, aku tidak pernah melihatmu memperbanyak berpuasa (selain Ramadhan) kecuali pada bulan Sya’ban?”
Rasulullah pun menjawab, “Itu bulan di mana manusia banyak melupakannya, yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan itu segala perbuatan dan amal baik diangkat ke Tuhan semesta alam, maka aku ingin ketika amalku diangkat, aku dalam keadaan puasa,” (HR. Abu Dawud dan Nasa’I).
Itulah beberapa kisah inspiratif Nabi Muhammad di bulan Sya’ban. Berbagai kisah Nabi Muhammad ini sudah sepatutnya direnungkan oleh kaum muslim yang tengah memasuki bulan Sya’ban agar dapat memperbanyak ibadah.